Wednesday, January 6, 2016

Di manakah memasang Smoke Alarm

Patigeni Fire Alarm
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk memasang Smoke Alarm baik itu di rumah, kantor maupun pabrik selalu meningkat dari waktu-waktu. Hal ini selain disebakan faktor regulasi yang mewajibkan mewajibkan memasang sensor deteksi kebakaran, juga semakin tingginya kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya kebakaran terhadap jiwa dan harta benda.

Smoke Alarm atau sensor asap merupakan salah satu jenis sensor kebakaran yang paling lajim digunakan di Indonesia. Detektor ini akan mendeteksi intensitas asap di suatu ruangan dan membunyikan alarm bila terjadi intensitas asap yang tinggi.

Sedikit data dari fire deparment di New Zealand, sebanyak sekitar 3500 rumah yang terbakar setiap tahunnya di New Zealand, 80% diantaranya tidak memasang smoke alarm sebagai peringatan dini dan korban jiwa pun tidak dapat dihindarkan.

Memasang smoke alarm akan meningkatkan tingkat keamanan pada resiko kebakaran. Pada saat kita tidur atau sibuk bekerja, kehadiran asap seringkali tidak terdeteksi dan peran detektor asap untuk memberikan peringatan dini sangat membantu.



Di mana harus menempatkan Smoke detector?

Secara alamiah asap akan bergerak naik dan bergerak menjalar di sepanjang langit-langit. Asap akan mencari celah dan bergerak secara verikal. Ketika tidak ada celah karena tertutup langit-langit, asap akan bergerak ke bawah lagi untuk memenuhi ruangan.

Memasang smoke alarm pada langit-langit menjadi hal yang penting dalam mendeteksi asap, namun saat pemasangan di langit-langit tersebut tidak dapat dilakukan dan harus dipasang pada dinding, anda harus memasangnya minimal 1 cm di bawah langit-langit untuk menghindari terbentuknya kantung udara mati.



Jenis Optical Smoke Detector, cukup banyak direkomendasikan untuk pemasangan jangka panjang di rumah dan kantor. Untuk lebih jelasnya anda dapat membaca tentang Mengenal Jenis Sensor Pemadam Kebakaran di artikel sebelumnya.

Lokasi pemasangan smoke detector disarankan di pasang di seluruh ruang di rumah anda dan satu-sama lain terkoneksi, sehingga ketika terjadi kebakaran peringatan akan dapat didengar oleh seluruh isi rumah

Lokasi yang dihindari untuk Pemasangan Smoke detector?

Ada berbagai jenis alarm untuk lokasi yang berbeda di dalam rumah. Instalasi alarm asap di tempat yang salah dapat menyebabkan alarm fungsi gangguan.

Tidak disarankan memasang alarm asap di dapur Anda. Asap dan panas dari proses memasak dan pemanggang dapat mengaktifkan alarm dan memberikan peringatan paksu. Untuk alasan yang sama alarm asap tidak harus dipasang di kamar mandi terutama yang dilengkapi kran air panas. Pemasangan di Garasi fungsi sensor dapat juga tergangu oleh asap knalpot kendaraan.


http://patigeni.com/fire-alarm/



Untuk tinjauan produk smoke alarm atau smoke sensor yang direkomendasikan akan kita bahas dalam Topik Tinjauan Produk.
SMS and Call   : 
08882550888
082227812727
Email                :  nono@patigeni.com

Mengenal Jenis Sensor Pemadam Kebakaran

Pada artikel ini kita akan membahas tentang Jenis-jenis Sensor Pemadam Kebakaran yang umum digunakan dalam sistem pemadam api atau fire system.

Peran sensor api (fire sensor) pada sistem pemadam kebakaran merupakan suatu integrasi sistem dalam mendeksi potensi terjadinya risiko kebakaran besar serta memberikan peringatan atau alert system ketika risiko kebakaran tersebut muncul.

Beberapa hal yang dianggap potensi terjadinya kebakaran diantaranya munculnya asap, terjadinya kenaikan suhu/panas, timbulnya percikan api, perubahan warna permukaan, dan adanya gas-gas tertentu yang dapat menyebabkan timbulnya kebakaran.

Dari beberapa potensi kebakaran diatas maka jenis pengindera atau sensor yang biasa digunakan dalam Fire alarm system dikelompokan dalam:

  • Sensor asap (Smoke Detector)
  • Sensor panas (Heat Detector)
  • Sensor percikan api (Flame Detector)
  • Sensor gas (Gas Detector)
  • Sensor warna/citra (Images sensor)
Sensor api secara sistem kerja memiliki 2 jenis:
  • Stand alone Fire Detector: detektor api yang berdiri sendiri, yaitu bekerja mendeteksi potensi kebakaran dan memberikan peringatan baik alarm suara atau lamp. Biasanya catu daya atau power supply menggunakan batere.
  • Integrated Fire Detector: detektor api yang terhubung ke panel kontrol sistem pemadam api atau fire system. Begitu terdapat potensi kebakaran, sensor akan memberikan alert pada fire system, dan akan membuat sistem siaga atau menjalankan fungsi pemadaman kebakaran. Sistem integrasi ke fire system dapat menggunakan metode koneksi konvensional (wire connections) dan Addressable . Lebih lanjut akan kita bahas dalam artikel selanjutnya.

smoke detector horing lih

Sensor asap (Smoke Detector)

Sebuah smoke detector akan mendeteksi intensitas asap pada suatu ruangan. Smoke detector bekerja menggunakan beberapa metode deteksi diantaranya:
  • Optical Smoke Detector: Mendeteksi asap berdasarkan kerapatan cahaya. Penggunaan LED dan Photo Transistor cukup umum digunakan pada jenis ini
  • Ionization Smoke Detector: Mendeteksi asap berdasarkan proses ionisasi pada radioisotop (radioisotope). Asap akan terbawa di udara dan menyebabkan isotop terionisasi sehingga memicu alarm. Jenis isotop yang biasa digunakan adalah americium 421.
  • Carbon monoxide dan carbon dioxide Smoke Detector: Jenis sesor asap yang mendeteksi konsentrasi CO atau CO2 di udara. Sensor ini lebih fokus pada asap tidak kasat mata/ tidak terlihat yang dapat membahayakan manusia akibat kebakaran yang mungkin tidak terlihat namun berakibat sangat fatal pada kesehatan.
heat detector horing lih

Sensor panas (Heat Detector)

Sensor panas akan mendeteksi perubahan panas di suatu ruangan dengan perubahan bentuk atau konduktivitas benda pada sensor karena perubahan panas tersebut.


Sensor panas memiliki dua (2) klasifikasi sistem kerja:
  • Fixed temperature heat detectors: Bekerja berdasarkan perubahan bentuk komponen sensor dari padat menjadi cair. Pada jenis sensor ini digunakan heat sensitive eutectic alloy, yaitu campuran zat kimia yang akan berubah bentuk pada suhu tertentu atau eutectic point. heat sensitive eutectic alloy secara mudah dapat dicontohkan seperti timah atau Tin (Sb) yang akan mencair pada suhu penyolderan. Begitu pencairan ini terjadi maka sensor akan bekerja untuk menggerakan alarm.
  • Rate-of-Rise (RoR) heat detectors: bekerja berdasarkan efek perubahan bentuk yang cepat pada benda, biasanya logam. Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar akan kontak saat mendeteksi panas yang cukup. Bimetal yang berubah bentuk dapat dijadikan saklar yang memberikan tegangan listrik ke alarm.

flame detector horing lih

Sensor percikan api (Flame Detector)

Flame detektor akan bekerja untuk mendeteksi bila terjadi percikan api di suatu area pantauannya. Biasanya bekerja berdasarkan perubahan warna atau cahaya (optical sensor) dan ionisasi di suatu area yang berpengaruh pada sensor.

Jenis Flame Detector yang bekerja dengan sistem optical sensor:
  • Ultraviolet (UV) Flame Detector: bekerja dengan panjang gelombang lebih pendek dari 300 nm. Detektor ini mendeteksi kebakaran dan ledakan dalam waktu 3-4 milidetik karena radiasi UV yang dipancarkan pada saat terjadi percikan api.
  • Near Infrared Array Flame Detectors: juga dikenal sebagai detektor api visual, menggunakan teknologi pengenalan api untuk mengkonfirmasi timbulnya api dengan menganalisis dekat radiasi IR melalui array pixel dari sebuah charge-coupled device (CCD).
  • Infrared (IR) Flame Detectors: detektor api yang bekerja dalam spektrum pita inframerah. Gas panas memancarkan pola spektrum tertentu di wilayah inframerah, yang dapat dirasakan dengan kamera thermal imaging khusus (TIC), jenis kamera ini dikenal juga sebagai kamera thermographic 
  • IR3 flame detectors: bekerja dengan membandingkan tiga band panjang gelombang tertentu dalam IR wilayah spektrum dan rasio mereka satu sama lain. 
Ionization current flame detection
Untuk Jenis flame detection yang menggunakan ionisasi dikenal sebagai Ionization current flame detection. Sistem ini bekerja dengan mengukur intensitas ionisasi dalam api. Jenis sesor ini biasanya digunakan dalam proses pemanas gas di industri besar yang terhubung ke sistem kontrol api dan bertindak baik sebagai monitor kualitas api dan perangkat fire system.
Sensor gas (Gas Detector)

Thermocouple flame detection
Termokopel digunakan secara ekstensif untuk memantau keberadaan api dalam sistem
pembakaran pemanas  dan kompor gas. Umumnya digunakan sebagai pencegahan bahaya untuk memotong pasokan bahan bakar bila nyala api tidak dapat dikendalikan. Hal ini untuk mencegah bahaya ledakan dan kebakaran atau bahaya sesak napas di ruang tertutup karena tipisnya oksigen.


Sistem Deteksi Kebakaran, Alarm dan Sinyal

Sensor Gas (Gas Detector)

Gas Detector akan untuk mendeteksi kehadiran sebuah gas dalam area tertentu yang berpotensi menimbulkan kebakaran atau pun menyebabkan gangguan keselamatan bagi manusia.


Karbon monoksida (CO) adalah gas yang sangat berbahaya dan mengikat oksigen di paru-paru, menewaskan ratusan orang di seluruh dunia setiap tahunnya. CO tidak berbau, tidak berwarna, sehingga mustahil bagi manusia untuk mendeteksi itu. Detektor karbon monoksida dapat dibeli dengan harga sekitar US $ 20-60 atau sekitar Rp 200.000 hingga Rp 600.000 tergantung merek

Selain CO dan CO2, jenis sensor gas lain yang biasa digunakan adalah sensor  gas propane/propana, gas butane/butana dan gas lain yang mudah memicu ledakan api. 


Sensor warna/citra (Images sensor)

Sersor warna/citra menganalisa spektrum warna yang dihasilkan dari suatu objek yang berpotensi menghasilkan ledakan kebakara. Sensor warna sebagian besar bekerja dalam rentang spektrum warna Ultraviolet, cahaya terlihat, Infrared, Infrared pita lebar dan CO2.

Berikut rentang spektrum yang umum dideteksi:
SMS and Call : 08882550888 082227812727 Email : nono@patigeni.com

Friday, November 20, 2015

Special Fire Alarm

Fire Alarm
KONTRAKTOR PERALATAN SECURITY SYSTEM

Fire Alarm Bell, Smoke Fire Alarm, Fire Alarm Heat Detector, Fire Alarm Flame Detector, Master Control Fire Alarm tersedia dalam beberapa variant untuk memenuhi kebutuhan Anda. Tersedia fire alarm konvensional, addressable, dan semi addressable. Temukan kebutuhan Fire Alarm Anda dengan menghubungi PT. Patigeni Mitra Sejati.
berikut kami sisipkan beberapa harga sebagai acuan Anda, tapi kami informaskan sebelumnya harga bisa sewaktu waktu berubah. dan dikondisikan juga dengan jumlah permintaan Anda.

CONTROL PANEL
Master Control Fire Alarm Hooseki merupakan perangkat utama dalam instalsi fire alarm, alat ini sering juga disingkat sebagai MCFA. berfungsi sebagai tempat mengolah data dari detektor panas / asap sebagai inputan yang akan diproses menjadi keluaran yang berupa indikator visual dan indikator suara. dengan aktifnya fire alarm, maka orang yang ada di bangunan tersebut dapat segera melakukan evakuasi diri. sehingga petugas yang berkepentingan juga dapat melakukan tindakan pemadaman dengan segera jika memang terjadi kebakaran di tempat tersebut. Master Control Fire Alarm Hooseki tersedia berbagai macam, dari mulai 5 zone sampai ukuran 50 zone.
Fire Alarm 5 Zone
Harga Rp. 4.037.000,-
Panel Fire Alarm yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan berbagai sensor asap (smoke detector)/ temperatur (heat detector). Sensor ini dapat mengakomodasi hingga 5 zona. Panel alarm ini dapat dihubungkan dengan external siren dan strobe.


Max Connected Sensor : 30 per zone
Power Input : 220 VAC
Size : 280(L) x 160(W) x 70(D) mm
Selengkapnya 
Type HS-10L, Master Control Fire Alarm 10 zones   Rp 6.270.000
Type HS-15L, Master Control Fire Alarm 15 zones   Rp 8.943.000
Type  HS-20L, Master Control Fire Alarm 20 zones  Rp 10.945.000
Type  HS-25L, Master Control Fire Alarm 25 zones  Rp 11.605.000
Type  HS-30L, Master Control Fire Alarm 30 zones  Rp 15.290.000
Type  HS-40L, Master Control Fire Alarm 40 zones  Rp 20.020.000
Type  HS-50L, Master Control Fire Alarm 50 zones  Rp 22.880.000

DETECTOR

Heat Detector
Harga Rp. 80.300,-
Heat Detector adalah detektor panas yang dapat diintegrasikan dengan panel controller (security alarm). Detektor ini telah dilengkapi fitur auto-reset apabila mengalami trigger alarm. Dengan desain stylish, Heat Detector ini dapat ditempatkan pada ceiling ruangan dengan berbagai pola interior.

Power Input : 12 VDC

Temperatur :  80º C
Size : 100 (Ø) x 46 (L) mm


Smoke Detector
Harga Rp. 253.000,-


Smoke Detector Multi adalah alat pendeteksi asap yang dapat bekerja dengan sistem 4 kabel ataupun 2 kabel, hal ini memungkinkan sensor ini untuk diintegrasikan dengan Security Alarm dan juga Conventional Fire Alarm. Produk ini didesain untuk dapat mendeteksi adanya kepulan asap dengan tepat dan bekerja stabil untuk jangka waktu lama. Smoke detector ini dapat ditempatkan pada berbagai ruang yang membutuhkan proteksi sensor asap.

Power Input : 12 ~ 30 VDC
Temperature : 55º C
Size : 102 (Ø) x 47 (L) mm


Standalone Smoke Detector
Harga Rp. 308.000,-



Standalone Smoke Detector adalah sensor deteksi asap yang berdiri sendiri tanpa memerlukan koneksi ke panel controller. Smoke Detector ini dapat dengan mudah ditempatkan dan dioperasikan pada berbagai ruang. Detektor ini menggunakan battery sebagai sumber energi dengan led indicator bila battery lemah. Pada saat mendeteksi kepulan asap detektor ini akan membunyikan sirine dengan intensitas 85 decibel.

Horn Level : 85 Decibel

Temperature : 55º CPower 
Input : 9 VDC
Size : 110(Ø) x 25 (L) mm

FIRE SIREN


Fire Alarm Bell

Harga Rp. 220.000,-

Fire Alarm Bell adalah alat yang digunakan memberi signal adanya trigger pada Fire Alarm dengan membuat bunyi berdering. Produk ini dapat diintegrasikan dengan berbagai Fire Alarm Panel

Sound : 93 dB 

Power Input : 24 VDC
Size : 152 (Ø) x 56 (L) mm


Selengkapnya
 Fiexed Temperatur Heat Detector  Rp 83.600
 Manual Call Point                            Rp 121.000
 Base Manual Call Point                   Rp   71.500
 Indicator Lamp LED                       Rp   62.700
 dan masih banyak lagi silakan hubungi 
SMS and Call   : 
08882560888


Email                :  sales@patigeni.com